mymine

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers Lilypie - Personal pictureLilypie Third Birthday tickers

Rabu, 02 April 2008

they kiss again

Diposting oleh duniaTaTa di 19.49.00


episode 2-4


Ketika berada didalam akuarium raksasa, A Jian kembali tidak percaya saat melihat Zhi Shu dan Xiang Qin berada tak jauh darinya. Bisa ditebak, pemuda itu mengira semua hanya halusinasi tanpa sadar bahwa dua orang tersebut benar-benar nyata.
Begitu kembali ke kamar hotel, Xiang Qin langsung sumrigah terutama mengingat pesan ibu mertuanya : ‘menjebak’ Zhi Shu yang dianggap masih lugu untuk menjalani malam pertama yang romantis dan dari situ bisa mendapat bayi. Untuk itu, ia bahkan telah menyiapkan baju tidur yang seksi.
Dasar apes, semua rencananya berantakan (meski Zhi Shu sempat meninggalkan sifat dinginnya begitu melihat sang istri cemberut diatas ranjang) berkat bunyi bel pintu. Yang muncul lagi-lagi pasangan yang tidak bosan-bosannya mengganggu mereka : Merry dan sang calon suami A Qiao yang kali ini mengajak pasangan Xiang Qin-Zhi Shu untuk bermain poker hingga larut malam.
Bahkan saat keempatnya berada di pantai, Xiang Qin sempat dibuat cemburu oleh sikap manja Merry terhadap suaminya. Sempat kaget mendengar A Qiao yang telah mengejar sang kekasih selama 7 tahun, obrolan keduanya berubah jadi perdebatan karena pria itu tidak terima Merry yang dicintainya dijelek-jelekkan Xiang Qin.
Mendadak dari arah berlawanan, sebuah bola plastik melayang mengenai kepala Merry. Rupanya diam-diam, kedua orang tua Zhi Shu terus menguntit sang putra dan menantu. Ketakutan Xiang Qin kembali muncul saat acara makannya dengan Zhi Shu berantakan akibat kemunculan mendadak A Qiao. Pria asal Jepang itu mengabarkan bahwa Merry mendadak sakit perut.
Hati Xiang Qin makin hancur saat Zhi Shu memarahi dirinya yang cemburu dan malah menyuruh gadis itu membeli obat di sebuah apotik. Apa yang ditakutkan sang istri ternyata benar : Merry hanya beralasan supaya bisa berduaan dengan Zhi Shu dengan tujuan untuk merayu pria itu.
Tebakan Merry kalau semua pria bakal tunduk dengannya ternyata salah : dengan wajah dingin Zhi Shu menyebut bahwa gadis itu tidak sebanding dengan istri yang dicintainya. Dengan cepat, ia langsung keluar untuk mencari istrinya yang ternyata tersesat setelah sebelumnya sempat singgah ke sebuah kamar yang ditempati oleh kedua orang tua dan adiknya.
Rupanya, dari awal Zhi Shu sudah tahu kalau ayah dan ibunya terus mengikuti hingga ke Guam. Sementara itu di tempat lain, Xiang Qin yang tersesat berjalan tergesa-gesa dengan ketakutan ketika seorang pria (yang dengan bahasa Inggris berusaha menawarkan bantuan) terus mengikutinya.
Dasar kebetulan, dari kejauhan A Jian melihat Xiang Qin yang wajahnya pucat. Sempat mengira itu bagian dari halusinasi, pemuda itu akhirnya berteriak-teriak memanggil Xiang Qin yang berada di seberang jalan dan nampak sangat ketakutan.
Beruntung, tak lama kemudian Zhi Shu muncul dan berhasil menjernihkan kesalahpahaman. Sempat jengkel karena dikira masih mahasiswa, Xiang Qin dengan wajah sedikit cemberut akhirnya minta maaf dan mengucapkan terima kasih ada dua orang pria yang berusaha menolongnya.
Keesokan harinya, Xiang Qin yang sudah kembali ceria langsung punya ide begitu melihat sebuah gereja yang begitu indah : ia mau mengulang upacara pernikahan. Dengan senyum bijak, Zhi Shu berhasil membujuk sang istri sekaligus membuatnya terharu, nampaknya sifat dingin pria itu mulai menghilang pelan-pelan.
Setelah menghadiri upacara pernikahan Merry dan A Jiao, Zhi Shu mengajak Xiang Qin menyelinap keluar untuk menikmati kebersamaan tanpa ada gangguan. Cara yang dipilih juga cukup luar biasa : naik pesawat sewaan untuk mengitari Guam. Dengan wajah sungguh-sungguh, Xiang Qin menyebut akan selalu mengikuti sang suami kemanapun ia pergi.
Tak terasa masa bulan madu telah berakhir, Xiang Qin dan Zhi Shu akhirnya pulang. Di bandara sempat terjadi hal kocak, dimana kedua orang tua Zhi Shu dan sang adik (yang terus membuntuti putranya ke Guam) langsung buru-buru keluar demi menyiapkan sambutan bagi sang pasangan pengantin baru bersama ayah Xiang Qin.
Zhi Shu yang sudah tahu akan aksi kedua orangtuanya cuma bisa tersenyum saat Xiang Qin yang polos tidak menyadari kalau diri mereka diikuti (padahal ayah dan ibu mertuanya mengenakan kaos dengan tulisan ‘I Love Guam’!). Namun masih ada kejutan lain : rupanya diam-diam keduanya telah dibelikan rumah baru untuk tinggal berdua.
Bukannya senang, Zhi Shu malah sebal melihat semua hal yang telah disiapkan untuk ‘rumah baru’nya (apalagi melihat foto dirinya yang begitu besar bersama Xiang Qin yang dipajang di dinding). Kekesalannya semakin menjadi ketika melihat satu ruangan yang rupanya telah disiapkan untuk calon anak mereka (dan dirasa terlalu berlebihan).
Babak baru kehidupan rumah tangga Zhi Shu dan Xiang Qin akhirnya dimulai. Terbangun setelah mendengar dering weker (dalam jumlah yang banyak!), Xiang Qin malah melanjutkan tidurnya sambil bermimpi indah. Bisa ditebak, ia terlambat bangun dan rencananya untuk membuatkan sarapan pagi untuk sang suami gagal total.
Xiang Qin sendiri akhirnya terlambat datang ke kampus, dan masih harus menerima candaan dari dua sahabat baiknya. Namun, wajahnya langsung berubah gembira saat mendapat panggilan ‘Nyonya Jiang’. Terus melangkah maju, ia tidak sadar kalau dibelakangnya, A Jin menatap dengan hati hancur (dan muka memelas).
Hidup satu rumah dengan kedua orang tua ditambah ayah mertua membuat Zhi Shu serba-salah, apalagi ketika mereka menyebut bahwa dirinya dan Xiang Qin masih belum resmi menjadi suami istri karena belum mendaftar ke kantor catatan sipil.
Sang istri yang kaget setengah mati langsung meminta Zhi Shu untuk langsung pergi mendaftar, namun dengan sikap dingin pria itu menolak. Keruan saja, sepanjang hari Xiang Qin kerap uring-uringan dan sering kali termenung. Sejumlah hal negatif langsung memasuki pikirannya, salah satunya dengan menyangka bahwa sang suami sebenarnya tidak mencintainya.
Tidak mau terlalu lama tenggelam dalam kesendirian saat Zhi Shu sibuk dengan kuliah, Xiang Qin memutuskan untuk menyibukkan diri yang salah satunya adalah dengan memasak makan siang untuk diantar ke sang suami tercinta. Sudah tentu, adegan itu tidak disia-siakan oleh sang ibu mertua, yang langsung mengabadikan momen tersebut.
Datang ke rumah sakit untuk mengantarkan makanan buatnya, Xiang Qin secara tidak sengaja berkenalan dengan seorang pria yang ternyata bernama Zhou Zhuan Jin, seorang pria cerdas yang konon telah menganggap sang suami sebagai rival.
Secara tidak sengaja, A Jin mendengar soal Xiang Qin yang ‘ditelantarkan’ oleh Zhi Shu dan langsung memutuskan untuk melabrak mantan saingannya itu di rumah sakit. Keadaan semakin kacau ketika Xiang Qin belakangan muncul dan ikut menyalahkan sang suami yang dianggapnya tidak perduli dengan kecemasannya.
Dasar Zhi Shu, dengan wajah kesal ia malah menunjukkan sikap tidak perduli dan membiarkan Xiang Qin yang kecewa pergi begitu saja. Perempuan itu tidak tahu bahwa setelah kembali ke ruang penelitian, sang suami dengan lahap menyantap bekal yang dibuat Xiang Qin (meski rasanya tidak keruan).
Pulang dengan wajah murung, Xiang Qin langsung mengurung diri di kamar setelah dengan halus menolak tawaran makan malam dari ibu mertuanya. Sambil mengingat saat Zhi Shu melamar, lagi-lagi ia berpikir yang tidak-tidak dan mengira sang suami telah bosan dengan dirinya.
Paginya saat makan sendirian di kantin, tanpa sengaja Xiang Qin mendengar bisik-bisik orang disekitarnya. Rupanya berkat A Jin, gosip kalau sang suami tidak perduli dengannya telah menyebar luas. Bahkan, usaha sang ayah untuk menghiburnya juga sia-sia.
Namun saat latihan tenis, terjadi hal yang tidak disangka : Zhi Shu muncul dengan pakaian jas lengkap dan mengajak Xiang Qin pergi. Meski masih merasa kesal, perempuan lugu itu tidak bisa menolak ajakan sang suami, yang ternyata membawanya ke sebuah acara simposium kedokteran dimana Zhi Shu jadi salah satu pembicara
.

0 komentar:

About Me

Foto saya
just an ordinary person but im different!! lets join be my friend!!

Bebibubo's Banner


Banner


Pernik NaFa


Shopping Kaki Online Shop
Powered by BannerFans.com

Rabu, 02 April 2008

they kiss again

Diposting oleh duniaTaTa


episode 2-4


Ketika berada didalam akuarium raksasa, A Jian kembali tidak percaya saat melihat Zhi Shu dan Xiang Qin berada tak jauh darinya. Bisa ditebak, pemuda itu mengira semua hanya halusinasi tanpa sadar bahwa dua orang tersebut benar-benar nyata.
Begitu kembali ke kamar hotel, Xiang Qin langsung sumrigah terutama mengingat pesan ibu mertuanya : ‘menjebak’ Zhi Shu yang dianggap masih lugu untuk menjalani malam pertama yang romantis dan dari situ bisa mendapat bayi. Untuk itu, ia bahkan telah menyiapkan baju tidur yang seksi.
Dasar apes, semua rencananya berantakan (meski Zhi Shu sempat meninggalkan sifat dinginnya begitu melihat sang istri cemberut diatas ranjang) berkat bunyi bel pintu. Yang muncul lagi-lagi pasangan yang tidak bosan-bosannya mengganggu mereka : Merry dan sang calon suami A Qiao yang kali ini mengajak pasangan Xiang Qin-Zhi Shu untuk bermain poker hingga larut malam.
Bahkan saat keempatnya berada di pantai, Xiang Qin sempat dibuat cemburu oleh sikap manja Merry terhadap suaminya. Sempat kaget mendengar A Qiao yang telah mengejar sang kekasih selama 7 tahun, obrolan keduanya berubah jadi perdebatan karena pria itu tidak terima Merry yang dicintainya dijelek-jelekkan Xiang Qin.
Mendadak dari arah berlawanan, sebuah bola plastik melayang mengenai kepala Merry. Rupanya diam-diam, kedua orang tua Zhi Shu terus menguntit sang putra dan menantu. Ketakutan Xiang Qin kembali muncul saat acara makannya dengan Zhi Shu berantakan akibat kemunculan mendadak A Qiao. Pria asal Jepang itu mengabarkan bahwa Merry mendadak sakit perut.
Hati Xiang Qin makin hancur saat Zhi Shu memarahi dirinya yang cemburu dan malah menyuruh gadis itu membeli obat di sebuah apotik. Apa yang ditakutkan sang istri ternyata benar : Merry hanya beralasan supaya bisa berduaan dengan Zhi Shu dengan tujuan untuk merayu pria itu.
Tebakan Merry kalau semua pria bakal tunduk dengannya ternyata salah : dengan wajah dingin Zhi Shu menyebut bahwa gadis itu tidak sebanding dengan istri yang dicintainya. Dengan cepat, ia langsung keluar untuk mencari istrinya yang ternyata tersesat setelah sebelumnya sempat singgah ke sebuah kamar yang ditempati oleh kedua orang tua dan adiknya.
Rupanya, dari awal Zhi Shu sudah tahu kalau ayah dan ibunya terus mengikuti hingga ke Guam. Sementara itu di tempat lain, Xiang Qin yang tersesat berjalan tergesa-gesa dengan ketakutan ketika seorang pria (yang dengan bahasa Inggris berusaha menawarkan bantuan) terus mengikutinya.
Dasar kebetulan, dari kejauhan A Jian melihat Xiang Qin yang wajahnya pucat. Sempat mengira itu bagian dari halusinasi, pemuda itu akhirnya berteriak-teriak memanggil Xiang Qin yang berada di seberang jalan dan nampak sangat ketakutan.
Beruntung, tak lama kemudian Zhi Shu muncul dan berhasil menjernihkan kesalahpahaman. Sempat jengkel karena dikira masih mahasiswa, Xiang Qin dengan wajah sedikit cemberut akhirnya minta maaf dan mengucapkan terima kasih ada dua orang pria yang berusaha menolongnya.
Keesokan harinya, Xiang Qin yang sudah kembali ceria langsung punya ide begitu melihat sebuah gereja yang begitu indah : ia mau mengulang upacara pernikahan. Dengan senyum bijak, Zhi Shu berhasil membujuk sang istri sekaligus membuatnya terharu, nampaknya sifat dingin pria itu mulai menghilang pelan-pelan.
Setelah menghadiri upacara pernikahan Merry dan A Jiao, Zhi Shu mengajak Xiang Qin menyelinap keluar untuk menikmati kebersamaan tanpa ada gangguan. Cara yang dipilih juga cukup luar biasa : naik pesawat sewaan untuk mengitari Guam. Dengan wajah sungguh-sungguh, Xiang Qin menyebut akan selalu mengikuti sang suami kemanapun ia pergi.
Tak terasa masa bulan madu telah berakhir, Xiang Qin dan Zhi Shu akhirnya pulang. Di bandara sempat terjadi hal kocak, dimana kedua orang tua Zhi Shu dan sang adik (yang terus membuntuti putranya ke Guam) langsung buru-buru keluar demi menyiapkan sambutan bagi sang pasangan pengantin baru bersama ayah Xiang Qin.
Zhi Shu yang sudah tahu akan aksi kedua orangtuanya cuma bisa tersenyum saat Xiang Qin yang polos tidak menyadari kalau diri mereka diikuti (padahal ayah dan ibu mertuanya mengenakan kaos dengan tulisan ‘I Love Guam’!). Namun masih ada kejutan lain : rupanya diam-diam keduanya telah dibelikan rumah baru untuk tinggal berdua.
Bukannya senang, Zhi Shu malah sebal melihat semua hal yang telah disiapkan untuk ‘rumah baru’nya (apalagi melihat foto dirinya yang begitu besar bersama Xiang Qin yang dipajang di dinding). Kekesalannya semakin menjadi ketika melihat satu ruangan yang rupanya telah disiapkan untuk calon anak mereka (dan dirasa terlalu berlebihan).
Babak baru kehidupan rumah tangga Zhi Shu dan Xiang Qin akhirnya dimulai. Terbangun setelah mendengar dering weker (dalam jumlah yang banyak!), Xiang Qin malah melanjutkan tidurnya sambil bermimpi indah. Bisa ditebak, ia terlambat bangun dan rencananya untuk membuatkan sarapan pagi untuk sang suami gagal total.
Xiang Qin sendiri akhirnya terlambat datang ke kampus, dan masih harus menerima candaan dari dua sahabat baiknya. Namun, wajahnya langsung berubah gembira saat mendapat panggilan ‘Nyonya Jiang’. Terus melangkah maju, ia tidak sadar kalau dibelakangnya, A Jin menatap dengan hati hancur (dan muka memelas).
Hidup satu rumah dengan kedua orang tua ditambah ayah mertua membuat Zhi Shu serba-salah, apalagi ketika mereka menyebut bahwa dirinya dan Xiang Qin masih belum resmi menjadi suami istri karena belum mendaftar ke kantor catatan sipil.
Sang istri yang kaget setengah mati langsung meminta Zhi Shu untuk langsung pergi mendaftar, namun dengan sikap dingin pria itu menolak. Keruan saja, sepanjang hari Xiang Qin kerap uring-uringan dan sering kali termenung. Sejumlah hal negatif langsung memasuki pikirannya, salah satunya dengan menyangka bahwa sang suami sebenarnya tidak mencintainya.
Tidak mau terlalu lama tenggelam dalam kesendirian saat Zhi Shu sibuk dengan kuliah, Xiang Qin memutuskan untuk menyibukkan diri yang salah satunya adalah dengan memasak makan siang untuk diantar ke sang suami tercinta. Sudah tentu, adegan itu tidak disia-siakan oleh sang ibu mertua, yang langsung mengabadikan momen tersebut.
Datang ke rumah sakit untuk mengantarkan makanan buatnya, Xiang Qin secara tidak sengaja berkenalan dengan seorang pria yang ternyata bernama Zhou Zhuan Jin, seorang pria cerdas yang konon telah menganggap sang suami sebagai rival.
Secara tidak sengaja, A Jin mendengar soal Xiang Qin yang ‘ditelantarkan’ oleh Zhi Shu dan langsung memutuskan untuk melabrak mantan saingannya itu di rumah sakit. Keadaan semakin kacau ketika Xiang Qin belakangan muncul dan ikut menyalahkan sang suami yang dianggapnya tidak perduli dengan kecemasannya.
Dasar Zhi Shu, dengan wajah kesal ia malah menunjukkan sikap tidak perduli dan membiarkan Xiang Qin yang kecewa pergi begitu saja. Perempuan itu tidak tahu bahwa setelah kembali ke ruang penelitian, sang suami dengan lahap menyantap bekal yang dibuat Xiang Qin (meski rasanya tidak keruan).
Pulang dengan wajah murung, Xiang Qin langsung mengurung diri di kamar setelah dengan halus menolak tawaran makan malam dari ibu mertuanya. Sambil mengingat saat Zhi Shu melamar, lagi-lagi ia berpikir yang tidak-tidak dan mengira sang suami telah bosan dengan dirinya.
Paginya saat makan sendirian di kantin, tanpa sengaja Xiang Qin mendengar bisik-bisik orang disekitarnya. Rupanya berkat A Jin, gosip kalau sang suami tidak perduli dengannya telah menyebar luas. Bahkan, usaha sang ayah untuk menghiburnya juga sia-sia.
Namun saat latihan tenis, terjadi hal yang tidak disangka : Zhi Shu muncul dengan pakaian jas lengkap dan mengajak Xiang Qin pergi. Meski masih merasa kesal, perempuan lugu itu tidak bisa menolak ajakan sang suami, yang ternyata membawanya ke sebuah acara simposium kedokteran dimana Zhi Shu jadi salah satu pembicara
.

0 komentar on "they kiss again"

 

DuniaTaTa Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | Ugg Boots Sale | web hosting